Problematika Penambangan Pasir Sebagai Wujud Antroposentrisme: Studi Kasus di Wilayah Rumpin Kab. Bogor

Wanda Qori Agustini, David Marpaung

Abstract


Abstract

Exploitation of the environment is an action taken by humans by exploiting or taking all forms of natural resources excessively for the benefit of individuals or groups. Environmental exploitation also has a very serious impact on the circumstances surrounding the community's residence. Sand mining is a form of environmental exploitation and it is a form of anthropocentrism. Anthropocentrism is a theory which states that humans have a special role as the sole guardian of the earth's sustainability because humans are the only living things that are the most rational among other living things. It is not surprising that natural disasters are often caused by human actions, such as landslides, floods, and others. The thing that is interesting is that in the Rumpin area, Bogor Regency, where the surrounding community carries out mining activities and this results in increasing the economy of the people in the Rumpin area. In fact, if you look at it from the other side, there is also environmental pollution, damage to access roads, and so on that are detrimental to everyday life.

Keywords: Environmental Exploitation, Sand Mining, Anthropocentrisme

 

Abstrak

Eksploitasi lingkungan merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia dengan cara memanfaatkan atau mengambil segala bentuk sumber daya alam secara berlebihan untuk kepentingan individu maupun kelompok. Eksploitasi lingkungan juga memiliki dampak yang sangat serius bagi keadaan sekitar tempat tinggal masyarakat. Penambangan pasir merupakan salah satu bentuk dari eksploitasi lingkungan dan hal tersebut merupakan wujud antroposentrisme. Antroposentrisme merupakan sebuah teori yang mana dinyatakan bahwasannya manusia memiliki peranan yang istimewa sebagai satu-satunya penjaga keberlanjutan bumi dikarenakan Manusia merupakan satu-satunya makhluk hidup yang paling rasional di antara makhluk hidup lainnya. Tidak heran apabila sering terjadi bencana alam yang diakibatkan oleh tindakan manusia itu sendiri Seperti contohnya tanah longsor, banjir, dan lain-lain. Hal yang menjadi menarik yakni di daerah Rumpin Kabupaten Bogor yang mana masyarakat sekitar melakukan aktivitas penambangan dan berakibat meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Rumpin. Padahal Jika dilihat dari sisi lain timbul juga pencemaran lingkungan, rusaknya akses jalan, dan lain sebagainya yang bersifat merugikan kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: Eksploitasi Lingkungan, Penambangan Pasir, Antroposentrisme


Keywords


Environmental Exploitation, Sand Mining, Anthropocentrisme

Full Text:

PDF

References


Aprianti, E., Suharjo, B., Muflikhati, I. (2004). “Positioning Pupuk Hayati (STUDI KASUS PT. Karya Anugrah Rumpin).” Jurnal Manajemen Dan Agribisnis 12(2):106–14. doi: 10.17358/jma.12.2.106.

Astuti, T. M. P. (2012). “Ekofeminisme Dan Peran Perempuan Dalam Lingkungan.” Indonesian Journal Of Conservation 1(1):49–60.

Daniel, R., Maad, F., Wibaningwati, D. B. (2021). “Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah (Oryza Sativa L.) Di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.” Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) 2(1):09. doi: 10.31938/agrisintech.v2i1.311.

Dedek, A., Harini, R. (2016). “Dampak Kegiatan Pertambangan Batubara Terhadap Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Tenggorong, Kutai Kartanegara.” 1–23.

Dharmika, I. B. (2017). “Paradigma Ekosentrisme vs Antroposentrisme Dalam Pengelolaan Hutan.” Seminar Nasional Prodi Biologi F. Mipa UNHI 9–17.

Fachlevi, T. A., Putri, E. I. K., Simanjuntak, S. M. H. (2016). “Dampak Dan Evaluasi Kebijakan Pertambangan Batubara Di Kecamatan Mereubo.” RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian Dan Lingkungan 2(2):170. doi: 10.20957/jkebijakan.v2i2.10989.

Fatma, U. N. (2021). “Dampak Kebijakan Alih Fungsi Kawasan Hutan Lindung Menjadi Areal Pertambangan Berakibat Pada Degradasi Hutan.” Proceeding of Conference on Law and Social Studies (28):11.

Fitriyanti, R. (2016). “Pertambangan Batubara : Dampak Lingkungan, Sosial Dan Ekonomi.” Jurnal Redoks 1(1):34–40.

Hamid, I. & Susilowati, A. Y. (2020). “Perjuangan Orang Mapnan Mempertahankan Hutan Di Kabupaten Berau: Kritik Terhadap Antroposentrisme Dalam Pengelolaan SDA.” Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 5(1):155–73. doi: 10.24235/empower.v5i1.6384.

Hidayat, W., Rustiadi, E., Kartodihardjo, H. (2015). “Dampak Pertambangan Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Dan Kesesuaian Peruntukan Ruang (Studi Kasus Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan).” Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota 26(2):130–46. doi: 10.5614/jpwk.2015.26.2.5.

Kusuma, W. S. (2017). Sikap Masyarakat Terhadap Perusahaan Tambang Andesit Di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lampae, M., Sairin, S., Ahimsa-Putra, H. (2005). “Perilaku Eksploitasi Sumberdaya Perikanan Taka Dan Konsekuensi Lingkungan Dalam Konteks Internal Dan Eksternal: Studi Kasus Pada Nelayan Pulau Sembilan.” Humaniora UGM 17(3):312–25.

Listiyani, N. (2017). “DAMPAK PERTAMBANGAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI KALIMANTAN SELATAN DAN IMPLIKASINYA BAGI HAK-HAK WARGA NEGARA (Impact of Mining on Life Environment in South Kalimantam And Implication for Rights of Citizens).” 1(April):67–86.

Meiriska. (2014). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Industri Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 14(2):141–56.

Misrawi, Z. (2002). “Post Tradisionalisme Islam : Dari Teologi Teosentrisme Menuju Teologi Antroposentrisme.” Millah 2(1):22–36. doi: 10.20885/millah.vol2.iss1.art2.

Nagara, G. (2017). “Perkembangan Sanksi Administratif Dalam Penguatan Perlindungan Lingkungan Terkait Eksploitasi Sumber Daya Alam (Studi Kasus : Sektor Perkebunan, Pertambangan, Dan Kehutanan).” Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia 3(2):19–44. doi: 10.38011/jhli.v3i2.41.

Nanda, M. D., Yuliadi, Zaenal. (2021). “Kajian Geometri Jalan Tambang Berdasarkan Aashto Dan Kepmen No 1827/K/30/Mem/2018 Pada Penambangan Andesit Di PT XYZ, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.” Jurnal Riset Teknik Pertambangan 1(2):107–16. doi: 10.29313/jrtp.v1i2.403.

Reflita. (2015). “Eksploitasi Alam Dan Perusakan Lingkungan (Istibath Hukum Atas Ayat-Ayat Lingkungan).” Substantia 17(2):147–58.

Risal, S., Paranoan, D. B., Djaja, S. (2017). “Analisis Dampak Kebijakan Pertambangan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Makroman.” Jurnal Administrative Reform (JAR) 1(3):516–30. doi: 10.30872/JAR.V1I3.482.

Rochwulaningsih, Y. (2017). “Dinamika Gerakan Lingkungan Dan Global Environmental Governance.” Jurnal Sejarah Citra Lekha 2(2):151. doi: 10.14710/jscl.v2i2.16188.

Saryono. (2010), Metode Penelitian Kualitatif, PT. ASlfabeta, Bandung

Suharto, K. (2005). Eksploitasi Terhadap Anak dan Wanita. Jakarta: CV. Intermedia

Wahyudi, A., & Putra, I. K. A. (2021). “Dari Antroposentrisme Menuju Ekosentrisme: Diskursus Pengelolaan Lingkungan Dan Tata Ruang Di Bali.” Jurnal Ecocentrism 1(2):103–12.

WALHI. (2006). “Dampak Lingkungan Hidup Operasi Pertambangan Tembaga Dan Emas Freeport-Rio Tinto Di Papua.”

Yudhistira, W. K. H. & Hidayarto, A. (2011). “Kajian Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Gunung Merapi.” Jurnal Ilmu Lingkungan 9(2):76–84.




DOI: https://doi.org/10.37950/ijd.v5i4.434

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

View my State

 

International Journal of Demos (IJD) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.