Degradasi Identitas di Kalangan Generasi Z : Studi Kasus Kota Serang
Abstract
Abstract: Identity is something abstract that cannot be defined. Identity is one of the most important issues because it relates to the life and activities of individuals and groups. Then, with the existence of globalization and the development of science and technology, this also influences one's identity because of the entry of foreign values and understanding so that this also changes how a person or group understands, feels, and sees things. Generation Z, which is referred to as a modern and open-minded generation, often triggers polemics in response to something, so that people say that generation Z is a generation with an identity crisis. Gadgets and Globalization are factors that cause identity degradation among generation Z. Based on the results of the questionnaire we gave to respondents, there were 48.7% of people who occasionally did not participate in religious and cultural activities, which can be said to be a result of globalization and the influence of gadgets/gadgets among generation Z. The next percentage is related to their belief in religious/cultural dogmas, where there are 32.4% who doubt this and 67.6% who still believe. This percentage is contradictory to the previous percentage related to participation in religious/cultural activities, where there are 48.7% who sometimes and do not participate in religious/cultural activities, but 67.6% still believe in these religious/cultural dogmas. Therefore, the influence of globalization and gadgets also influences the understanding of identity among Generation Z in the city of Serang. This is due to globalization and the development of the times as well as the influx of outside values and understandings that have resulted in a fusion of values between native and foreign which has resulted in friction and confusion in society, especially generation Z.
Keywords: Identity, Gen-Z, Globalization
Abstrak: Identitas merupakan sesuatu yang abstrak yang tidak dapat di definisikan. Identitas menjadi salah satu masalah yang begitu penting karena berhubungan dengan kehidupan dan aktivitas individu maupun kelompok. Lalu, dengan adanya globalisasi dan perkembangan IPTEK hal tersebut turut mempengaruhi identitas seseorang karena masuknya nilai-nilai dan pemahaman asing sehingga hal tersebut turut mengubah bagaimana seeorang atau kelompok memahami, merasakan, dan melihat sesuatu. Generasi Z yang disebut sebagai generasi yang modern dan open minded sering kali memicu polemik dalam menanggapi suatu hal, sehingga masyarakat mengatakan bahwa generasi Z merupakan generasi yang krisis identitas. Gawai dan Globalisasi menjadi faktor yang membuat terjadinya degradasi identitas di kalangan generasi Z. berdasarkan hasil kuisioner yang kami berikan kepada responden terdapat 48,7% masyarakat yang terkadang dan tidak mengikuti kegiatan agama serta kebudayaan, di mana hal tersebut dapat dikatakan akibat dari adanya globalisasi dan pengaruh dari gawai/gadget di kalangan generasi Z. presentase berikutnya terkait kepercayaan mereka terhadap dogma agama/budaya, di mana terdapat 32,4% yang ragu terhadap hal tersebut dan 67,6% yang masih percaya. Presentase tersebut kontradiktif dengan persentasi sebelumnya terkait partisipatif dalam kegiataan keagamaan/kebudayaan, di mana terdapat 48,7% yang terkadang dan tidak mengikuti kegiatan kegamaan/kebudayaan, tetapi 67,6% masih percaya terhadap dogma agama/budaya tersebut. Oleh karena itu, dengan adanya pengaruh dari globalisasi dan gadget turut mempengaruhi pemahaman identitas di kalangan generasi Z yang ada di kota serang. Hal tersebut karena adanya globalisasi dan perkembangan jaman serta masuknya nilai dan pemahaman luar membuat terjadinya fusi nilai antara asli dengan asing yang mengakibatkan pergesekan dan kebingungan di masyarakat khususnya generasi Z.
Kata Kunci: Identitas, Gen Z, Globalisasi
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hapsoro, L. P. (2016). Identitas Moral: Rekonstruksi Identitas Keindonesiaan pada Era Globalisasi Budaya. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 20(2). https://doi.org/10.7454/mjs.v20i2.4648
Hastini, L. Y., Fahmi, R., & Lukito, H. (2020). Apakah Pembelajaran Menggunakan Teknologi dapat Meningkatkan Literasi Manusia pada Generasi Z di Indonesia? Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA), 10(1), 12–28. https://doi.org/10.34010/jamika.v10i1.2678
Nasional, I. E. D. A. N. (n.d.). IDENTITAS-IDENTITAS ETNIK DAN NASIONAL DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Oleh Helius Sjamsuddin. 488–491.
Rosyid, M. (2021). Degradasi Identitas Komunitas Samin Studi Kasus di Kudus Jawa Tengah. … : Journal of Demography, Ethnography and …, 1(1), 1–13. http://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/jodest/article/view/993%0Ahttp://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/jodest/article/download/993/520
Sormin, Y., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan Pembangunan dan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5, 7278–7285.
Trimble, J. E. & Dickson, R. (2005). Ethnic gloss. In C. B. Fisher & Lerner, R. M. (Eds.), Encyclopedia of applied developmental science, (pp. 412-415) (Volume I). Thousand Oaks: Sage.
FAKTA SOSIAL PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEBUDAYAAN BANGSA diakses melalui link : Sormin, Y., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan Pembangunan dan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5, 7278–7285. diakses pada tanggal 15 November 2022. Pukul 16.05 WIB.
Dampak Penggangguan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Anak. Diakses melalui Link : https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/dampak-penggunaan-gadget-terhadap-perkembangan-sosial-anak. Diakses pada tanggal 15 November 2022. Pukul 15.32 WIB.
DOI: https://doi.org/10.37950/joc.v3i1.362
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Journal of Citizenship (JOC) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.