Kontroversi Reklamasi Pantai Ancol: Manfaat Ekonomi vs Kerusakan Lingkungan
DOI:
https://doi.org/10.37950/joc.v2i2.425Keywords:
Reclamation, Environment, EconomyAbstract
Abstract
Tourism areas in Indonesia are of course very diverse and can be enjoyed by all groups, especially in the DKI Jakarta area, namely Ancol Beach. Ancol Beach is a beach located in North Jakarta with a beach area of 6.5 km which is divided into several areas, including Ancol Carnival Beach, Lagun Beach, Ancol Festival Beach, Ria Ancol Beach, Ancol Mariana Beach, Ancol Beautiful Beach, and Bende Beach. The need for land for tourism in Jakarta has made the government want to reclaim Ancol beach. However, the pros and cons of Ancol beach reclamation raises a question, will this have a negative impact on the environment or a positive impact on the regional economy? Based on the results of the study, the issuance of a reclamation permit has the potential to damage the environment, especially in the coastal waters around Ancol, due to dredging materials for reclamation land there are activities to take sand material so that the aquatic ecosystem is further destroyed. When viewed from economic factors, it increases local revenue from the tourism sector. Which is where this reclamation will be the biggest and best tour in Asia, not just in Indonesia.
Keyword: Reclamation, Environment, Economy
Â
Abstrak
Kawasan pariwisata di Indonesia tentu sangat beragam dan dapat dinikmati oleh semua kalangan, khususnya di daerah kawasan DKI Jakarta yakni Pantai Ancol. Pantai Ancol merupakan pantai yang berlokasi di Jakarta Utara dengan luas pantai sebesar 6,5 km yang terbagi menjadi beberapa kawasan, diantaranya pantai karnaval ancol, pantai lagun, pantai festival ancol, pantai ria ancol, pantai mariana ancol, pantai indah ancol, dan pantai bende. Kebutuhan akan lahan untuk pariwisata di Jakarta membuat pemerintah ingin mereklamasikan pantai ancol. Namun adanya pro serta kontra terhadap reklamasi pantai ancol membuat timbual sebuah pertanyaan, apakah ini berdampak negatif untuk lingkungan atau berdampak positif untuk perekonomian daerah? Berdasarkan hasil penelitian, dengan diterbitkannya izin reklamasi ini memiliki potensi merusak lingkungan terutama dikawasan perairann peisisr sekitar ancol, dikarenakan untuk bahan pengerukan lahan reklamsi terdapat kegiatan pengambilan material pasir sehingga semakin hancurnya ekosistem perairan. Jika dilihat dari faktor ekonomi menambah pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata. Yang dimana reklamasi ini akan diajdikan wisata terbesar dan terbai se-Asia bukan hanya se-Indonesia.
Kata kunci: Reklamasi, Lingkungan, Ekonomi
References
Airlangga, U. (2013). Resistensi Masyarakat Lokal terhadap Kapitalisme Global : Studi Kasus Reklamasi Teluk Benoa Bali Tahun 2012-2013. 1, 47–62.
Anam, K., Kolopaking, L. M., & Kinseng, R. A. (2020). EFEKTIVITAS SOSIAL MEDIA DALAM GERAKAN SOSIAL PENOLAKAN REKLAMASI TELUK JAKARTA , INDONESIA The Effectiveness of Social Media Usage within Social Movement to Reject the Reclamation of the Jakarta Bay , Indonesia. 08(01), 64–81. https://doi.org/10.22500/8202028955
Basuki, W. (2023). Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 237 Tahun 2020 Tentang Izin Pelaksanaan Perluasan Kawasan Rekreasi Dunia Fantasi Dan Kawasan Rekreasi Taman Impian Ancol Timur Ditinjau Dari Peraturan Daerah Provinsi Dki Jakarta No. 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Detail T. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 7(1), 201–208. https://doi.org/10.58258/jisip.v7i1.4132
Budi Drajat Budiman. (2018). JURNAL ilmu hukum budi drajat. In Jurnal Ilmuhukum.
Faizah, U. (2020). Etika Lingkungan dan Aplikasinya dalam Pendidikan Menurut Perspektif Aksiologi. 3(1), 14–22.
Firmansyah, M., & Artikel, I. (2021). Esensi Perbedaan Metode Kualitatif Dan Kuantitatif. 3(2).
Fitri Wahyuni. (2017). Evaluasi Dampak Kebijakan Reklamasi Pantai di Teluk Lampung. Jurnal Administratio Fisip Unila, 89–103.
Geomatika, D. T. (2017). Pemodelan pola sebaran sedimen untuk analisis dampak reklamasi terhadap pendangkalan di teluk benoa.
Hukum, A., & Pemberian, T. (2020). KEGIATAN REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA 1 . Latar Belakang Rumah yang lazim digunakan sebagai tempat tinggal bagi manusia , selain berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembina keluarga yang mendukung perikehidupan dan penghidupan juga m. 102–112.
Hukum, S., Dan, T., Masyarakat, H., Pantai, P., Kebijakan, A., Pantai, R., Laut, D., Pertiwi, E., & Kn, M. (2022). Endah Pertiwi, S.H, M.Kn *. 2(2021), 7–15.
Imposed, I., Harahap, I. H., & Suryana, N. (2019). T a t a l o k a urgensi kebijakan reklamasi pantai utara dki jakarta dan dampak yang ditimbulkan. 689–704.
Kalalo, F. P. (n.d.). Kebijakan reklamasi pantai dan laut: implikasi terhadap hak masy araka t pesisir dan up a ya perlindunganny a. 27.
Lingkungan, D. A. N. D., Ibrahim, P., Mh, R. S. H., & Ibrahim, R. (2016). REKLAMASI TELUK BENOA DAN DAMPAK LINGKUNGAN.
Masyhadi, A. (2021). Pesisir Pantai Jakarta. Jurnal Studi Islam, 8, 37–46.
Oddang, A. T., Amaluddin, L. O., & Nursalam, L. O. (2023). Persepsi masyarakat nelayan terhadap kegiatan reklamasi wilayah pesisir. 8(1), 22–25.
Permadi, F. (2022). Tinjauan Yuridis Terhadap Penghentian Izin Pelaksanaa Reklamasi Pulau I di Provinsi DKI Jakarta ( Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 32 PK / TUN / 2021 ). 6(3), 5685–5700.
Pratiwi, W. D. (2022). PENGELOLAAN WISATA PANTAI BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN DAMPAK : STUDI KASUS PANTAI ANCOL DAN
Proyek, K., & Pantai, R. (2023). Peran Non Governmental Organization Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia : Studi Kasus Dugaan. 16–32. https://doi.org/10.19184/jak.v3i2.
Rachman, R. A., Armono, H. D., Catur, D., Setia, K., Khoirunnisa, H., & Wijayanti, R. (2023). Engineering , Environment , and Technology Study of Current Patterns in Tanjung Pasir Banten for Supporting the NCICD SeaWall Development Plan. 8(1), 1–9. https://doi.org/10.25299/jgeet.2023.8.1.10801
Rahmia, M., Putri, A., Hartati, S. T., & Jakarta, T. (2016). KEMATIAN MASSAL IKAN DAN SEBARAN PARAMETER KUALITAS AIR DI TELUK JAKARTA MASS FISH KILLS IN JAKARTA BAY AND WATERS QUALITY PARAMETERS IN. 8(2), 77–90.
Ruslin, I. T. (2017). Subaltern dan Kebijakan Pembangunan Reklamasi Pantai di Kota Makassar. JPP (Jurnal Politik Profetik), 5(2), 185–199. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jpp/article/view/4344
Suriadarma, A., & Ciliwung, S. (2010). PERUBAHAN EKOSISTEM DALAM PENCEMARAN PERAIRAN DI SUNGAI CILIWUNG DAN PANTAI ANCOL – TELUK JAKARTA. 6(3), 0–8.
Tampubolon, Y. H., Purba, D. F., & Teologi, P. S. (2022). Kapitalisme Global sebagai Akar Kerusakan Lingkungan : Kritik terhadap Etika Lingkungan Global Capitalism as a Root of Environmental Crisis : Criticism of Environmental Ethics. 09(1).
Undip, F. H. (2011). Penolakan masyarakat terhadap reklamasi teluk benoa provinsi bali. 390–400.
Yulia, A. (2012). Global environmental regime : 12(2).
BBCNews. 2020. Keputusan Anies Reklamasi Kawasan Ancol dan Dufan 115 Hektare dikritik akan Percepat Ancaman Jakarta Tenggelam. Diakses melalui https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-53310614
Fransica, Lydia. 2023. Ancol Lanjutkan Reklamasi Sisi Barat dan Timur. Diakses melalui https://www.merdeka.com/jakarta/ancol-lanjutkan-reklamasi-sisi-barat-dan-timur.html
Merdeka. 2020. Aksi Unjuk Rasa Tolak Reklamasi Pantai Ancol. Diakses melalui https://www.merdeka.com/foto/peristiwa/1196169/20200708161612-aksi-unjuk-rasa-tolak-reklamasi-pantai-ancol-003-nfi.htm
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Journal of Citizenship (JOC) agree to the following Open Access terms:
- Authors transfer the copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution- 4.0 International License. that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Journal of Citizenship (JOC) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.