Resistensi Perempuan: Studi Perlawanan Kelompok Perempuan (GERAPAS) Terhadap Pembangunan PLTB Padarincang
Abstract
Abstract: The Sapar Women's Movement (GERAPAS) is a women's movement group in alliance with the Padarincang People's Struggle Union (SAPAR) in rejecting the construction of a Geothermal Power Plant (PLTPB), PT. Sintesa Banten Geothermal became the company appointed to carry out this development. The GERAPAS movement began in 2015. The rejections made by GERAPAS both privately and openly show that they do not accept the construction of PLTP which will have an impact on their nature. This women's movement was encouraged because of the strong desire of women to participate in defending their territory, by highlighting the struggle of prophets and national heroes as the basis of theirenthusiasm to fight for the Padarincang region. This article seeks to explain the pattern of mobilization and what is behind this women's movement. This research uses qualitative methods of case studies with observation, interview and documentation data collection techniques. This research shows that the rejection carried out by GERAPAS is at least able to make this geothermal development successful to be stopped temporarily.
Keywords: Territorial identity, Gender Identity, Resistance, Women's Groups.
Abstrak: Gerakan Perempuan Sapar (GERAPAS) merupakan kelompok pergerakan perempuan yang berafiliasi dengan Serikat Perjuangan Rakyat Padarincang (SAPAR) dalam menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB), PT. Sintesa Banten Geothermal menjadi perusahaan yang ditunjuk untuk melakukan pembangunan ini. pergerakan GERAPAS mulai dilakukan sejak tahun 2015. Penolakan-penolakan yang dilakukan GERAPAS baik secara tertutup maupun terbuka menunjukkan bahwa mereka tidak terima dengan adanya pembangunan PLTPB yang akan berdampak pada alam mereka. Gerakan perempuan ini didorong karena adanya rasa keinginan yang kuat dari para perempuan untuk ikut mempertahankan wilayah mereka, dengan menyorot perjuangan para nabi dan pahlawan nasional menjadi pijakan semangat mereka untuk memperjuangkan wilayah Padarincang. Artikel ini berusaha untuk menjelaskan bagaimana pola mobilisasi serta hal apa yang melatarbelakangi pergerakan perempuan ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa penolakan yang dilakukan GERAPAS setidaknya mampu membuat pembangunan panas bumi ini berhasil untuk diberhentikan sementara waktu.
Kata kunci: Identitas teritorial, Identitas gender, Perlawanan, Kelompok perempuan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Farisi, L. S. (2020). Politik identitas: ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara pancasila. Aspirasi, 10(2), 77-90.
Arni, N., & Nur, A. (2021). Resistensi Perempuan terhadap Kuasa di Balik Kasus Perampasan Ruang Hidup: Studi Ekofeminisme. Najwa: Jurnal Muslimah dan Studi Gender, 1(1), 60-72.
Hadi, E. S., & Putra, E. V. (2019). Resistensi masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) di Gunung Talang Kabupaten Solok. Jurnal Perspektif, 2(3), 234-242.
Hidayat, R. (2020). Politik Teritorial dan Perampasan Tanah-Hutan di Desa Lingkar Tambang Bijih Besi, Kecamatan Lede, Kabupaten Taliabu, Provinsi Maluku Utara. Emik, 3(1), 1-16.
Irvan, A. (2021). Masyarakat dan Solidaritas dalam Pembangunan yang Berpotensi Konfllik (Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset di Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok). Jurnal Dedikasia: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 51-62.
Muslimin. (2016). GERAKAN SOSIAL MASYARAKAT PAOTERE. Universitas Hasanuddin.
Nursalim, N., & Riyono, S. (2022). Analisis Perlawanan Perempuan Terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penambangan Batu Andesit di Desa Wadas. Mimbar Administrasi, 19(1), 32-49.
Pratiwi, R. Z. B. (2015). Pola Komunikasi Perempuan Dalam Mengkonstruksi Identitas Gender Pada Gerakan PKK. Journal Of Rural And Development, 6(1).
Salim, K. (2016). Politik Identitas di Maluku Utara. POLITIK, 11(2).
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta, CV.
Sulistyaningrum, D., & Ramadhan, G. (2023). Sapar Alliance Movement (Syarekat Perjuangan Rakyat) Against Geothermal Project In Padarincang Prakasak Mountain. Journal of Social Politics and Governance (JSPG), 5(1), 25-37.
Susilowati, E. Z., & Indarti, T. (2018). Resistensi perempuan dalam kumpulan cerita tandak karya royyan julian (Teori resistensi-James C. Scott). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Turaeni, N. N. T. (2010). Resistensi Perempuan Multikultural dalam Novel Seroja Karya Sunaryono Basuki: Kajian Feminis. Atavisme, 13(2), 257-264.
Umam, M. F., Muhammad, F., Adityatama, D. W., & Purba, D. P. (2018). Tantangan pengembangan energi panas bumi dalam perannya terhadap ketahanan energi di Indonesia. Swara Patra: Majalah Ilmiah Ppsdm Migas, 8(3), 48-65.
Yolanda, S. M., Anggraini, D., & Putri, I. A. (2021). Gerakan Perempuan Salingka Gunung Talang dalam Menolak Pembangunan Geothermal di Kabupaten Solok. Tanah Pilih, 1(1), 20-32.
DOI: https://doi.org/10.37950/joc.v3i1.465
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Journal of Citizenship (JOC) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.